Berawal dari harapan untuk meningkatkan perekonomian, sekitar 8 tahun
yang silam masyarakat Napu yang saat itu hanya mengandalkan komuditi cacao dan kemiri
mulai membudidayakan tanaman sayur-mayur tanpa harus meninggalkan komuditi yang
suda ada sebelumnya.
Dengan dukungan sumber daya alam yang sangat subur maka budi daya
sayur-sayuran pun berhasil bahkan
kwalitas komuditinya mendominasi kwalitas komuditi sayur-mayur dari daerah
lain.
Adalah Desa Alitupu kecamatan Lore Utara saat ini menjadi areal
perkebunan sayur-mayur dan palawija terbesar di Lembah Napu, meski kondisi jalan menuju desa Alitupu tergolong
rusak namun hal ini tidak mematahkan semangat para petani untuk terus
mengembangkan budi daya tanaman sayur-mayur mereka.
Kendati tidak intens mendapat perhatian langsung dari pemerintah, para
petani sayur-mayur Napu secara mandiri terus mengembangkan pertanianya. dan kini
Petani Napu bisa dibilang penyuplay sayur-mayur terbesar di Sulawesi Tengah.
Puluhan bahkan ratusan ton sayur-mayur diangkut dari napu menuju Kota
Palu, Poso, Palopo Selawesi Selatan, serta Kalimantan sebagai daerah pembeli terbesar hasil pertanian dari Lembah Napu.
komoditi yang paling banyak dibudidayan
oleh petani Napu adalah:
Bawang Merah
Cabay
Cabay Kriting
Kacang Panjang
Daun Bawang
Wortel
Kubis
Labu
Labu Siam
Tomat Apel
Umumnya masyarakat Sulawesi Tengah belum banyak mengetahui darimana asal sayur-sayuran yang mereka kunsumsi setiap harinya itu. di Lembah Napulah para petani berjibaku untuk penuhi kebutuhan sayur-sayuran masyarakat Palu dan sekitarnya, serta Poso.